Comments

Senin, 21 November 2016

Sistem Koordinasi > Alat Indera > HIDUNG



b.   Hidung
1.      Peka terhadap rangsangan berupa zat kimia (Kemoreseptor) yang berbentuk gas
2.      Reseptornya berada di selaput rongga hidung
3.      Memiliki fungsi sebagai alat indera penciuman dan sebagai organ pernapasan
4.      Bagian – bagian hidung :

  
Keterangan : 

1)      Rongga hidung, adalah lubang tempat melekatnya beragam organ hidung dalam menjalankan fungsinya, baik sebagai indera pembau maupun alat pernapasan. (Note : di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring setiap kotoran yang masuk melewati udara yang kita hirup)
2)      Tulang Rawan, letaknya berada di ujung hidung, teksturnya sangat lunak dan bisa digerak-gerakan. Fungsinya sebagai pelindung organ penting di dalam hidung.
3)      Tulang Nasal, letaknya berada di antara tulang rawan dan dahi. Fungsinya sama dengan tulang rawan.
4)      Rongga Sinus, hidung memiliki 4 rongga sinus yang letaknya terpisah-pisah. Keempatnya yaitu sinus maksilaris (di pipi), sinus frontalis (di dahi), sinus etmoidalis (antara kedua mata), dan sinus sfenoidalis (di belakang dahi). Fungsi dari rongga sinus, antara lain :

a)        Memproduksi lendir yang mengalir ke dalam dan melembabkan hidung dan menguras lendir hidung.
b)        Untuk menjaga kelembaban hidung dan udara saat seseorang bernapas.
c)        Menjaga pertukaran udara di daerah hidung.
d)       Meringankan kepala yang terasa berat.
e)        Melindungi organ vital.
f)         Memaksimalkan kualitas suara.
(Note : Lendir yang dihasilkan oleh rongga sinus selain dapat menjaga kelembaban udara yang masuk ke paru-paru, juga dapat membantu polutan-polutan asing seperti debu, kotoran, maupun zat kimia yang terlarut di dalam udara yang kita hidup)
5)      Bulbus Olfaktori, dalam menjalankan fungsinya sebagai alat indera pembau, hidung ditunjang oleh bagian yang bernama bulbus olfaktori. Bagian darinya adalah :
a)        Tonjolan Olfaktori berperan dalam menerima semua impuls yang dikirim akson dan membawanya menuju otak. Kecepatan pengiriman impuls dari akson menuju tonjolan olfaktor hingga ke otak sangat luar biasa. Inilah yang membuat kita dapat menerjemahkan suatu bau saat pertama kali menghirup udara.
b)       Akson merupakan sel saraf pengubung yang mengangkut impuls hasil kerja saraf pembau. Impuls atau informasi yang diterima saraf pembau berupa informasi tentang seperti apa aroma atau bau dari udara yang terhirup oleh hidung.
c)        Saraf Pembau adalah reseptor yang menerima stimulus dari gas yang dihirup. Bagian ini terdiri atas 7 macam sel reseptor yang mampu mengenali lebih dari 400 macam aroma.
d)       Silia merupakan bulu hidung yang memiliki ukuran yang lebih halus dan kecil. Bulu ini terdapat di bagian yang sangat dalam pada hidung. Selain berfungsi menyaring partikel yang terlewatkan oleh bulu hidung, silia juga mendorong mukus (lendir) yang dihasilkan oleh rongga sinus. Lendir ini mengalir keluar dan membersihkan permukaan rongga hidung dari segala macam kotoran.
6)        Nasofaring adalah bagian sistem pernapasan yang menghubungkan hidung dan tenggorokan. Saat tersedak, bagian inilah yang menstimulasi rasa sakit pada hidung.

5.    Proses membau :
a)      Pada saat bernafas, zat kimia yang berupa gas masuk ke dalam hidung
b)      Zat kimia yang berupa bau akan dilarutkan oleh selaput lender, kemudian akan merangsang rambut – rambut halus pada sel pembau
c)      Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak, dan akan diolah sehingga kita dapat mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut

0 komentar:

Posting Komentar