Comments

Minggu, 20 November 2016

Sistem Koordinasi > BAGIAN - BAGIAN PADA SARAF


Pernahkah kamu menginjak benda yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu langsung menarik kakimu. Mengapa hal ini terjadi? Bila kamu mendengar seseorang memanggil namamu, tentunya kamu akan menoleh, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Hal ini terjadi karena kamu memiliki sistem saraf. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf berhubungan erat dengan alat indera manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh batang bunga yang berduri, kamu terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan mata. Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu terkejut karena duri tersebut melukai kulitmu. Dari responmu tersebut pun sistem saraf telah bekerja.
A.      Sistem Saraf

Hasil gambar untuk sistem saraf

Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. (Note : Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan). Selain berperan dalam iritabilitas tubuh, sistem saraf juga mempunyai fungsi lain, sebagai berikut :
a.    Mengendalikan atau mengkoordinasikan kerja alat – alat tubuh, agar bekerja secara serasi.
b.    Alat komunikasi antar tubuh dengan lingkungan di luar tubuh,yang dilakukan oleh ujung saraf pada indera dan lingkungan dalam tubuh.
c.    Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
B.       Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem saraf. Berikut bagian – bagian dari sel saraf (neuron) :

Hasil gambar untuk saraf 

1.      Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang – cabang seperti pohon (Dendron). Dendrit merupakan perpanjangan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2.      Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma (Note : di dalam
sitoplasma terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA. Butir-butir Nissl ini berfungsi untuk mensintesis protein)
. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
3.      Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4.      Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan rangsangan meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. (Note : Di dalam neurit terdapat serabut-serabut halus yang disebut neurofibril). Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5.      Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen.
6.      Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7.      Nodus ranvier adalah lekukan di antara dua segmen selubung mielin. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi rangsangan. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga rangsangan lebih cepat sampai pada tujuan.
8.      Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. (Note : Neurotransmiter adalah zat kimia yang berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian rangsangan pada sinapsis)
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa rangsangan dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik. Berdasarkan strukturnya, terdapat tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, motorik, dan konektor.
a.    Neuron Sensorik (neuron aferen) berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari indera ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b.    Neuron Motorik (neuron eferen) berfungsi untuk menghantar rangsangan dari sistem saraf pusat ke kelenjar atau otot.
c.    Neuron Konektor (interneutron) berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motoris. Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak dendrit dan akson (multipolar).

Perbedaan sel saraf sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf konektor
No
Pembeda
Sensorik
Motorik
Konektor
1
Ukuran dendrit
Panjang
Pendek
Pendek
2
Ukuran neurit
Panjang
Panjang
Pendek
3
Fungsi dendrit
Menerima rangsangan dari reseptor
Menerima rangsangan dari sel saraf lain
Menerima dan merusak rangsangan
4
Fungsi neurit
Meneruskan rangsangan ke sel saraf lain
Meneruskan rangsangan ke efekor
Menerima dan meneruskan rangsangan

Notes :
1.      Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.
2.      Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.

0 komentar:

Posting Komentar