Comments

Minggu, 20 November 2016

Sistem Koordinasi > SUSUNAN SISTEM SARAF



A.      Susunan Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan saraf tak sadar.
a.    Sistem Saraf Pusat, berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan, dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
1)   Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak terdiri atas dua belahan, yaitu otak kanan dan otak kiri. (Note : Masing – masing belahan pada otak disebut Hemister). Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini karena terjadi pindah silang pada jalur – jalur spinal. Berikut bagian otak :
1a.  Otak Besar (Cerebrum), merupakan pusat pengendalian tubuh yang disadari. Berpikir, berbicara, melihat, mengingat, bergerak, dan mendengar termasuk kegiatan tubuh yang disadari. Bagian otak besar :
ü  Lobus olfactorius sebagai pusat pembau (bagian depan)
ü  Lobus oksipitalis sebagai pusat penglihatan (bagian belakang)
ü  Lobus temporalis sebagai pusat pendengar dan pengecap (bagian samping)
ü  Lobus parietalis bagian depan (ubun – ubun depan) sebagai pusat motoris, yaitu sebagai koordinasi gerak sadar
ü  Lobus parietalis bagian belakang (ubun – ubun belakang) sebagai pusat sensoris
ü  Korteks serebri (bagian luar otak besar) sebagai pusat kesadaran, ingatan, kecerdasan, kemauan, dan sikap.
1b.  Otak tengah (mesensefalon), merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat:


1)                  Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
2)                  Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
1c.   Otak kecil (Cerebelum), merupakan bagian otak yang terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.
1d.    Sumsum lanjutan (medula oblongata) terletak di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
2)   Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang. Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
Ø  Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak
Ø  Menghantarkan impuls menuju atau dari otak
Ø  Mengatur gerak refleks tubuh
b.   Sistem Saraf Tepi, tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari sistem saraf pusat dank e saraf pusat. Kerjasama antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari luar lingkungan. Sistem saraf ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)   Sistem saraf sadar (saraf somatis)
Sistem saraf sadar merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 12 pasang  saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang  keluar dari sumsum tulang belakang. Contoh cara kerjanya :
ü  Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menerjemahkan pesan tersebut dan memberikan isyarat pada kaki untuk berjalan mendekati pintu, dan mengisyaratkan tangan untuk membuka pintu tersebut.
ü  Ketika kita merasakan udara disekitar kita panas, kulit akan menyampaikan pesan tersebut pada otak.kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menyalakan kipas angin.
2)   Sistem saraf tak sadar (saraf otonom)
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu  saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan  dan fungsi yang khas. Berikut penjelasan mengenai keduanya :
2a.  Sistem Saraf Simpatik, terdiri atas serangkaian urat  kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis.  Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh  darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik
pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.
2b.  Sistem saraf parasimpatik, berupa jaringan susunan  saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang  tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
Simpatik
Parasimpatik
Mempercepat denyut jantung
Memperlambat denyut jantung
Memperlebar pembuluh darah
Mempersempit pembuluh darah
Mengendorkan lambung
Mengontraksikan lambung
Melebarkan iris mata
Menyempitkan iris mata
Mempertinggi tekanan darah
Mengurangi tekanan darah

1 komentar: